Ekstrimis Budha Bantai Hingga Tewas Empat Muslim Rohingnya di Hutan
KIBLAT.NET, Arakan – Setidaknya empat muslim Rohingnya terbunuh
dengan sadis di tangan para ekstrimis Budha dari etnis Rakhin Ahad
kemaren, (23/6/2013). Mereka dibantai ketika hendak mencari kayu bakar
di hutan.
Menurut kantor berita Rohingnya, keempat korban diidentifikasi sebagai warga Buthidaung, timur wilayah Arakan. Mereka bernama Muhammad Habib Nadzir 47 tahun, Muhammad Yasin Habib 17 tahun dan Abdul Ghina Yusuf 18 tahun. Sementara korban keempat belum diketahui identitasnya.
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa keempat korban dibantai segerombolan ektrimis Budha ketika sedang mencari kayu bakar di hutan. Keluarga korban telah mengadukan pembenuhan saduranya tersebut ke pasukan keamanan perbatasan Nasaka dan mencoba meminta ijin pada pemerintah untuk membawa jasad keluarganya itu ke rumah mereka masing-masing. Akan tetapi, para pejabat pasukan keamanan Nasaka tidak membolehkannya.
Seorang aktivisi setempat mengatakan bahwa tindakan aparat keamanan tersebut merupakan pelanggaran HAM, “Ini merupakan tindakan pelanggaran HAM besar yang dilakukan polisi Nasaka karena telah menghalangi keluarga korban membawa jasad kerabat mereka ke rumah masing-masing untuk di adakan upacara pemakaman” katanya.
Kekerasan etnis yang dilakukan ekstrimis Budha Myanmar terhadap ummat Islam Rohingnya meletus sejak bulan Juli tahun lalu. Para ekstrimis Budha melakukan berbagai penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran rumah-rumah terhadap ummat Islam Rohingnya. Hingga saat ini, setidaknya ribuan ummat Islam Rohingnya meninggal dan ribuan lainnya di usir dari rumah-rumah mereka. [hunef/kiblat.net]
Menurut kantor berita Rohingnya, keempat korban diidentifikasi sebagai warga Buthidaung, timur wilayah Arakan. Mereka bernama Muhammad Habib Nadzir 47 tahun, Muhammad Yasin Habib 17 tahun dan Abdul Ghina Yusuf 18 tahun. Sementara korban keempat belum diketahui identitasnya.
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa keempat korban dibantai segerombolan ektrimis Budha ketika sedang mencari kayu bakar di hutan. Keluarga korban telah mengadukan pembenuhan saduranya tersebut ke pasukan keamanan perbatasan Nasaka dan mencoba meminta ijin pada pemerintah untuk membawa jasad keluarganya itu ke rumah mereka masing-masing. Akan tetapi, para pejabat pasukan keamanan Nasaka tidak membolehkannya.
Seorang aktivisi setempat mengatakan bahwa tindakan aparat keamanan tersebut merupakan pelanggaran HAM, “Ini merupakan tindakan pelanggaran HAM besar yang dilakukan polisi Nasaka karena telah menghalangi keluarga korban membawa jasad kerabat mereka ke rumah masing-masing untuk di adakan upacara pemakaman” katanya.
Kekerasan etnis yang dilakukan ekstrimis Budha Myanmar terhadap ummat Islam Rohingnya meletus sejak bulan Juli tahun lalu. Para ekstrimis Budha melakukan berbagai penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran rumah-rumah terhadap ummat Islam Rohingnya. Hingga saat ini, setidaknya ribuan ummat Islam Rohingnya meninggal dan ribuan lainnya di usir dari rumah-rumah mereka. [hunef/kiblat.net]
